Distorsi/distortion timbul dari “gangguan” pada sinyal audio yang dihasilkan dari gitar ke ampli. Pada awalnya distorsi didapat dengan mengeraskan (cranked-up) volume ampli tabung. Sound yang dihasilkan jadi terdistorsi tetapi justru distorsi tersebut membuat suara gitar menjadi crunch dan lebih kaya karena munculnya harmonik (frekuensi lain di luar frekuensi nada dasar).
Pedal/stompbox efek distorsi bertujuan untuk mensimulasikan suara ampli tabung yang terdistorsi. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, distorsi yang dihasilkan oleh berbagai efek pun bermacam-macam. Overdrive merupakan bentuk distorsi yang “ringan”. Pedal overdrive merupakan simulasi dari ampli tabung yang terdistorsi. Distorsi yang dihasilkan menjadi bersifat harmonic dan crunch. Saat ritem, sinyal yang terkena overdrive masih enak untuk chord works, nada-nada chord masih terdengar cukup jelas.
Overdrive seringkali digunakan sebagai booster. Booster adalah efek yang digunakan untuk memperkuat efek lainnya. Overdrive bisa digunakan untuk mempertebal dan menambah gain efek lain atau distorsi dari ampli. Karena sifat distorsinya yang ringan, overdrive biasanya tidak terlalu mewarnai suara dari ampli, sehingga bila digunakan sebagai booster. Tetapi kelemahannya adalah banyak pedal overdrive yang kurang tebal bila dijadikan sebagai main drive.
Semakin keras distorsi maka semakin bersifat solid state. Dalam artian distorsi yang dihasilkan dari teknologi solid state (menggunakan transistor). Distorsi menjadi lebih bersifat metalic. Semakin terdistorsi, sinyal gitar semakin terganggu. Bila digunakan untuk ritem, sinyal gitar yang terdistorsi menjadi kurang enak bila memainkan chord penuh, karena nada-nada yang terdistorsi sehingga bila mamainkan chord menjadi tercampur baur. Namun karena distorsi mengakibatkan sound menjadi yang tebal, maka cukup 1-2 nada saja sudah bisa menghasilkan nada-nada yang bertenaga (e.g. power chords).
Tingkat paling keras dari efek distorsi disebut Fuzz. Fuzz menghasilkan suara yang sudah sangat amat terdistorsi. Fuzz bisa dikatakan sama sekali tidak enak untuk memainkan chord penuh.
Sumber: http://mp120203070231.blogspot.com/2010/02/distorsi-oh-distorsi-perbandingan.html
Pedal/stompbox efek distorsi bertujuan untuk mensimulasikan suara ampli tabung yang terdistorsi. Sejalan dengan berkembangnya teknologi, distorsi yang dihasilkan oleh berbagai efek pun bermacam-macam. Overdrive merupakan bentuk distorsi yang “ringan”. Pedal overdrive merupakan simulasi dari ampli tabung yang terdistorsi. Distorsi yang dihasilkan menjadi bersifat harmonic dan crunch. Saat ritem, sinyal yang terkena overdrive masih enak untuk chord works, nada-nada chord masih terdengar cukup jelas.
Overdrive seringkali digunakan sebagai booster. Booster adalah efek yang digunakan untuk memperkuat efek lainnya. Overdrive bisa digunakan untuk mempertebal dan menambah gain efek lain atau distorsi dari ampli. Karena sifat distorsinya yang ringan, overdrive biasanya tidak terlalu mewarnai suara dari ampli, sehingga bila digunakan sebagai booster. Tetapi kelemahannya adalah banyak pedal overdrive yang kurang tebal bila dijadikan sebagai main drive.
Semakin keras distorsi maka semakin bersifat solid state. Dalam artian distorsi yang dihasilkan dari teknologi solid state (menggunakan transistor). Distorsi menjadi lebih bersifat metalic. Semakin terdistorsi, sinyal gitar semakin terganggu. Bila digunakan untuk ritem, sinyal gitar yang terdistorsi menjadi kurang enak bila memainkan chord penuh, karena nada-nada yang terdistorsi sehingga bila mamainkan chord menjadi tercampur baur. Namun karena distorsi mengakibatkan sound menjadi yang tebal, maka cukup 1-2 nada saja sudah bisa menghasilkan nada-nada yang bertenaga (e.g. power chords).
Tingkat paling keras dari efek distorsi disebut Fuzz. Fuzz menghasilkan suara yang sudah sangat amat terdistorsi. Fuzz bisa dikatakan sama sekali tidak enak untuk memainkan chord penuh.
Sumber: http://mp120203070231.blogspot.com/2010/02/distorsi-oh-distorsi-perbandingan.html
0 Comments
Post a Comment